Pasalnya ada ancaman yang dapat dialami kalau hal ini terus dilakukan. Ulama menegaskan kalau tindakan ini dapat mengganggu jin. Seperti diketahui, toilet merupakan salah satu daerah yang menjadi favorit jin.
Bangsa jin yang terganggu alasannya yaitu siraman air panas dapat melaksanakan pembalasan. Mulai dari merasuki manusia, bahkan ada yang hingga berujung pada kematian. Seperti apa klarifikasi lengkapnya? Berikut ulasannya.
Dari Zaid bin Arqam Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya:
Sesungguhnya daerah buang air itu dikerubuti oleh setan dan jin. Karena itu, apabila kalian masuk toilet, bacalah:
‘Aku berlindung kepada Allah dari setan lelaki dan setan wanita’ (HR. Ahmad 19807, Abu Daud 6, Ibn Majah 312 dan yang lainnya).
Sabda Nabi SAW tersebut terang menyebutkan bahwa toilet menjadi hunian favorit bagi setan dan jin. Layaknya manusia, kalau mereka terganggu, maka sebagian akan melaksanakan pembalasan. Termasuk ketika mereka terkena air panas yang disiramkan oleh insan ke toilet.
Meski tidak ada dalil yang menyebutkan ihwal larangan membuang air panas ke toilet, namun ulama setuju kalau hal itu dilarang. Pasalnya melihat realita di lapangan, dimana jin yang murka alasannya yaitu tersiram air panas dapat melaksanakan pembalasan dengan merasuki orang tersebut. Karena itu, dalam ajaran islam diingatkan,
Hendaknya setiap muslim hati-hati ketika membuang air panas di kamar mandi atau daerah lain, supaya tidak mengenai jin, sementara ia tidak tahu. Semacam ini menurut realita di lapangan, meskipun kami tidak mengetahui ada riwayat dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam maupun para sobat Radhiyallahu ‘anhum. (Fatwa Islam no. 226625).
Dan terkadang – dan ini sering terjadi – pada sebagian orang – bahwa ada orang yang mengganggu jin atau jin merasa insan ini sengaja mengganggu mereka, dengan mengencingi jin atau menyiram air panas, atau membunuh mereka. Meskipun insan sama sekali tidak mengetahuinya. Sementara jin juga ada yang dzalim dan ndeso dilema aturan.. sehingga mereka membalas kesalahan yang dilakukan orang itu lebih kejam lagi. (Majmu’ Fatawa, 19/40).
Syaikh Abdul Aziz as-Sidhan menceritakan,
Saya pernah menghadiri program ruqyah orang yang kesurupan. Terjadi obrolan antar jin dan peruqyah,
Peruqyah: ‘Mengapa kau masuk ke tubuh orang ini’
Jin: ‘Orang ini membuang air mendidih dan mengenai anakku, hingga mati.’
Peruqyah: ‘Itu alasannya yaitu ia tidak tahu ada anakmu di daerah itu.’
Jin: ‘Mengapa ia tidak membaca basmalah sehingga anakku dapat menghindar sebelum ia buang air panas.’ (Syarh kitab ad-Dakwah ilallah wa Akhlak ad-Duat, dinukil dari Fatwa Islam no. 226625).
Allahu a’lam.
Semoga warta ini memperlihatkan pengetahuan gres bagi sobat islam semua. Terimakasih sudah membaca.
Posting Komentar