Sebenarnya, ada cinta yang begitu kekal tanpa batas dan tidak akan berubah bagaimana pun kondisinya. Adalah cinta Sang Pencipta kepada seorang hamba. Namun tentu tidak praktis menggapai cinta-Nya.
Tantangan untuk melakukan perintah dan menjauhi larangan mutlak harus dilakukan untuk menggapai cinta Allah. Selain itu, umat juga diperintahkan semoga berdoa ketika berharap cinta dari-Nya. Seperti apa doanya? Berikut ulasannya.
Manusia kerap kali berharap cinta dari sesamanya. Berbagai cara dilakukan semoga dicintai, dimiliki, dan diperhatikan oleh orang yang dicintai. Namun, tidak sedikit yang berakhir dengan rasa kecewa. Karena cinta dari manusia, biasanya praktis sekali berubah.
Padahal ada cinta hakiki yang seharusnya kita harapkan dan kita cari. Adalah cinta Illahi, yang akan menyelamatkan kita sampai diakhirat nanti. Namun mendapat cintanya bukan perkara gampang. Selain kemauan dalam hati untuk terus berusaha membuat-Nya percaya, Allah SWT juga melihat kesungguhan kita dalam menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Nabi Daus ’alihis-salaam merupakan referensi positif dari seorang hamba yang menginginkan kasih sayang dan cinta dari Rabb-Nya. Beliau paham betul jikalau di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan dibutuhkan insan selain daripada cinta yang berasal dari Allah.
Sebab itulah Nabi Daud ’alihis-salaam tidak menyebutkan dalam awal doanya impian akan cinta manusia. Beliau mendahulukan cinta Allah di atas segala-galanya. Beliau sangat menyadari bahwa bila Allah telah mencntai dirinya, maka praktis saja bagi Allah untuk menanamkan cinta ke dalam hati insan terhadap Nabi Daud ’alihis-salaam.
“Allohumma innii as’aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wal ‘amalal-ladzii yubbaligunii hubbaka. Allohummaj’al hubbaka ahabba ilayya min nafsii wa ahlii wa minal-maa’il-baarid.”
Artinya: “Ya Allah, saya mohon pada-Mu cinta-Mu dan cinta orang yang mencintai-Mu, amalan yang mengantarkanku menggapai cinta-Mu. Ya Allah, jadikan kecintaanku kepada-Mu lebih saya cintai daripada cintaku pada diriku sendiri, keluargaku, dan air dingin.”
(HR. At-Tirmidzi dari jalan Abu Darda’ radhiyallahu anhu, dan ia (At-Tirmidzi) berkata derajat hadits ini hasan (baik))
Demikian artikel wacana doa semoga dicintai allah. Semoga dalam setiap doa, terselip munajat semoga diri dicintai Allah SWT.Terimakasih sudah membaca.
Posting Komentar