Menulis yaitu suatu aktivitas yang harus disertai fokus dalam menuangkan apa yang ada dalam pikiran ke dalam bentuk tulisan. Maka dari itu untuk membentuk sebuah fokus ketika menulis, kita harus memisahkan antara aktivitas menulis itu sendiri dan aktivitas mengedit. Karena inti dari aktivitas menulis yaitu berpikir kemudian tuliskan, itu saja. Untuk dilema editing itu urusan belakangan. Lebih gampangnya begitu lah.
dari Google Image - CC License |
Namun pada kebanyakan orang (termasuk saya di dalamnya) seringkali malah mencampuradukkan antara menulis dan mengedit goresan pena itu sendiri. Memang tidak ada yang salah ketika kita menulis sambil mengedit goresan pena kita, sembari dipercantik. Tapi niscaya itu akan lebih menguras waktu ketimbang jikalau kita mengeditnya nanti saja sehabis kita beres menulis. Selain itu, menyerupai disebutkan tadi bahwa menulis itu butuh fokus pikiran untuk menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Dan jikalau kita menulis sembari mengedit, maka dapat saja fokus kita untuk menuliskan inspirasi yang sudah muncul di otak akan dengan gampangnya menghilang begitu saja. Karena pikiran kita secara pribadi akan terbagi dua, antara menulis dan mengeditnya.
Contoh kasus yang sering saya alami, yaitu ketika hendak mencoba menulis sebuah paragraf awal untuk sebuah inspirasi tulisan. Saya suka lebih terfokus pada bagaimana caranya untuk menghasilkan kalimat-kalimat yang manis dan tepat untuk dijadikan sebagai pengantar/pembukaan. Namun seringkali itu malah jadi boomerang yang menciptakan saya tidak dapat menghasilkan banyak goresan pena dalam waktu singkat. Ketika berhasil menulis 2 atau 3 kalimat awal, kemudian dibaca ulang, ada yang kurang mengena, kemudian dihapus, tulis ulang, kurang mengena lagi, hapus lagi, mau lanjut nulis, malah galau hasilnya mau nulis gimana. Akhirnya satu paragraf pun tidak jadi-jadi, frustasi, kemudian tidur..he.
Itulah maksudnya bahwa menulis itu harus berprinsip "pikirkan kemudian tuliskan" sesimpel itu. Biarkanlah jari-jari kita dengan luwes menejemahkan apa yang kita pikirkan untuk menjadi sebuah tulisan. Fokus hanya pada bagaimana kita menghasilkan goresan pena dari apa yang kita pikirkan. Ibarat kita sedang berbicara / ngobrol yang niscaya tanpa teks, kita dapat dengan lancar mengungkapkan apa yang kita pikirakan ke dalam bentuk perkataan. Begitupun juga dengan menulis, anggap saja kita sedang ngobrol dengan diary. Ketika ngobrol tersebut tentu kita tidak perlu dulu memperhatikan ketepatan dalam pemilihan kata, tanda baca, atau mungkin menyidik adanya kesalahan penulisan, luwes aja. Soal edit dan poles, dapat kita lakukan nanti sehabis menuntaskan tulisannya. Sehingga dengan begitu kita dapat lebih fokus dalam menulis sehingga dapat menghasilkan goresan pena dalam jumlah banyak dalam waktu yang sedikit. Artinya dengan begitu, kita dapat lebih mengefisienkan waktu kita dalam menulis.
Intinya aktivitas menulis dan mengedit/memoles goresan pena yaitu aktivitas berbeda yang seharusnya dilakukan terpisah biar terbentuk fokus dalam keduanya. Kaprikornus ketika menulis, berfokuslah hanya pada aktivitas menulis itu sendiri. Bebaskan jari-jari kita untuk menuliskan apa yang dipikirkan, maka lihatlah sudah berapa banyak goresan pena yang kita hasilkan. Setelah beres kita dapat dengan praktis mengedit atau menambahkan teks komplemen jikalau ada yang dirasa kurang atau menambahkan gambar untuk mempercantik tampilan tulisan.
Nah itulah mungkin salah satu tips menulis yang dapat kita coba dan juga kini sedang saya terapkan ia artikel ini. Dari paragraf awal di atas, saya hanya menuliskan apa yang dipikirkan tanpa terhambat oleh pikiran harus pribadi mengedit atau merapihkan tulisannya secara bersamaan. Adapun kalau kini terlihat rapih, itu juga alasannya yaitu hasil poles dan edit setelahnya.
Juga sebisa mungkin, saya mengurangi menekan tombol backspace / hapus ketika menulis alasannya yaitu ini juga merupakan satu hal yang menghambat fokus kita ketika menulis. Artinya kalau ada kesalahan dalam penulisan atau pun pemilihan kata yang dirasa kurang pas, jangan dulu tekan tombol backspace, lanjutkan saja dulu menulisnya. Maka lihatlah apa yang terjadi..
Selain itu untuk mempertahankan fokus dan mengembangkannya ke tulisan, ketika sedang menulis janganlah sekali-kali membaca ulang apa yang sudah kita tulis, ini juga menghambat fokus kita. Yang perlu kita lakukan hanya menulisalah secara mengalir layaknya kita berbicara dengan sobat di depan kita, dalam hal ini yaitu layar postingan. Kegiatan baca ulang dapat kita lakukan nanti sehabis beres nulisnya.
Jadi, pada dasarnya hindarilah menulis sambil mengedit. Lakukan itu secara terpisah untuk melatih fokus dan meningkatkan produktivitas menghasilkan goresan pena / artikel, khususnya untuk blogger pemula yang kadang masih suka keder duluan dalam memulai menulis.
Oke, mungkin dicukupkan sekian artkel ringan perihal tips menulis ini. Semoga dapat bermanfaat buat teman-teman sekalian. Terima kasih. :)
Posting Komentar