Oke..Sudahkah kau bersyukur hari ini? Kalau belum, yuk mari sama-sama kita panjatkan dulu syukur pada Allah SWT. Bersyukur atas apa?? Ya.. pastinya atas apa-apa yang patut untuk kita syukuri. Contohnya menyerupai bersyukur sebab masih sanggup melihat layar Smartphone atau Laptop untuk membaca postingan ini dengan jelas. Bukankah dengan kita sanggup melihat sekeliling dengan mata yang sehat - itu merupakan karunia yang tak ternilai harganya, dan sangat wajib kita mensyukurinya. Tentunya Allah sanggup saja dengan seketika membuat mata kita menjadi rabun atau bahkan mungkin buta ketika ini juga. Maka dari itu marilah kita biasakan memulai hari, menjalani hari, juga mengakhiri hari dengan terus bersyukur pada Allah SWT.
Bersyukur yakni suatu bentuk rasa terima kasih kita kepada Allah SWT atas apa-apa yang sudah diberikan pada kita. Bukan hanya dalam bentuk materi, tapi dalam bentuk yang lain menyerupai kesehatan, relasi/teman yang baik, keluarga yang harmonis, pekerjaan yang dicita-citakan, dan yang paling penting yakni bersyukur atas nikmat Iman Islam. Karena itulah nikmat terbesar yang diberikan Allah pada kita selaku hamba-Nya. Bayangkan bagaimana kalau kita hidup tanpa berpegang pada iman, pastinya hidup kita akan tanpa tujuan, tanpa arah dan amburadul.
Bersyukur, dibawah lisensi Creative Commons dari Sharon Sinclair |
Ya.. ketimbang kita sibuk dengan mengeluhkan apa yang kita tidak punya, akan lebih baik kalau kita mensyukuri setiap hal kecil yang kita punya. Jangan sekali-sekali merasa dengki terhadap orang lain atas apa yang telah mereka capai. Istilah lumrahnya, "susah melihat orang lain senang, senang melihat orang lain susah "
Karena sifat dengki itu sangat berbahaya dan tahukah Anda seberapa bahayanya sifat dengki itu? Perumpaan sifat dengki, menyerupai yang pernah dituturkan oleh Om Ipho Santosa - itu menyerupai kita minum racun, namun kita berharap orang lain yang mati. Parah kan. Bagaimana sanggup kita menenggak racunnya sendiri, tapi berharap orang lain yang mati. Yang ada malah kita sendiri kan yang mati, kan ya? Nah, begitulah bahayanya sifat dengki. Jadi, jauhilah sifat tersebut. Karena sifat dengki tidak akan mengantarkan kita pada kebahagiaan, justru malah menjerumuskan kita pada jurang perasaan serba berkekurangan. useless.
Jadi, daripada memelihara sifat dengki yang sama sekali tidak ada gunanya, lebih baik kita berusaha untuk berguru bersyukur atas setiap hal kecil yang kita punya. Karena dengan bersyukur juga, maka Allah akan menambah nikmat yang telah kita punya berkali-kali lipat.
Adapun untuk membuat karekter diri yang bakir bersyukur, kita sanggup melaksanakan upaya-upaya kecil yang sanggup kita lakukan setiap saat, setiap hari. Dan berikut yakni sedikit kiat-kiat pemanis supaya kita sanggup selalu bakir bersyukur.
1. Lihat dan sadari betapa berharga dan sempurnanya diri kita diciptakan
Sekarang coba kita perhatikan badan kita dari mulai atas kepala sampai ujung kaki. Kita telah diberikan kelengkapan badan dengan segala macam sistem yang bekerja di dalamnya. Kita sanggup bernafas dengan lancar, sanggup melihat dengan jelas, sanggup mendengar, sanggup bersuara, sanggup berjalan, sanggup menyentuh, sanggup merasakan, sanggup mengecap membedakan mana rasa asin, asam, anggun dan pahit, sanggup kentut (maaf) , dan masih banyak lagi yang lainnya. Sadarilah bahwa hal itu yakni sebuah anugerah Tuhan yang wajib kita syukuri.
Gambar dari |
2. Melihat ke bawah dalam urusan dunia. Melihat ke atas dalam urusan akhirat
Apa maksud dari kalimat di atas? Melihat ke bawah dalam urusan dunia. Artinya dalam urusan keduniaan, lihat dan sadari bahwa ada lebih banyak lagi orang yang nasibnya tidak lebih beruntung dari kita. Misal kita gres punya motor, ketahuilah di luaran sana masih banyak orang yang gres punya sepeda. Kita gres punya sepeda, ketahuilah di luaran sana, masih banyak orang yang harus berjalan kaki untuk pergi ke suatu daerah sebab tidak mempunyai kendaraan.
Dengan selalu melihat ke bawah, maka kita akan senantiasa bersyukur atas apa yang kita miliki ketimbang dengan mengeluhkan apa yang tidak kita miliki. Dengan menyerupai itu, pasti kita akan mencicipi kehidupan yang lebih tentram dan lebih bahagia.
Gambar dari agunkzscreamo.blogspot.com |
Jika kita selami lebih jauh wacana tujuan awal diciptakannya insan di bumi ini, tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Dan kehidupan di dunia ini yakni sifatnya fana. Kehidupan yang abadi yakni kehidupan alam abadi nanti. Lalu sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menuju ke sana. ???
Qanaah secara bahasa berarti perilaku merasa cukup. Merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah. Namun yang perlu digarisbawahi di sini, qanaah hanya boleh diterapkan dalam perkara yang bersifat duniawi. Seseorang yang mempunyai sifat qanaah tidak akan rakus demi mengejar sesuatu yang bahu-membahu tidak ia perlukan juga tidak mau meminta-minta demi menjaga kehormatan dan harga dirinya. Serta ridha dengan apa yang telah Allah beri, tak peduli sedikti atau banyak jumlahnya.
Dengan begitu, hidup akan terasa lebih tenang dan tentram tidak merasa kekurangan sesuatupun.
__________________________________
Posting Komentar